Training

Lean Six Sigma Green Belt

e-bookk (9)

(Topik dan Isi Pelatihan Lean Six Sigma Green Belt ini telah memperoleh persetujuan dari Exemplar Global—Part of ASQ—American Society for Quality, USA)

Tujuan Pembelajaran:

Ekspektasi minimal dari pelatihan Lean Six Sigma Green Belt adalah:

  • Beroperasi dalam dukungan atau di bawah pengawasan Lean Six Sigma Black Belt.
  • Menganalisis dan menyelesaikan masalah kualitas, biaya, pengiriman (QCD).
  • Terlibat dalam proyek perbaikan kualitas, biaya, pengiriman (QCD).
  • Telah berpartisipasi dalam proyek Lean Six Sigma, tetapi belum memimpin proyek.
  • Memiliki kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan mereka tentang alat dan proses Lean Six Sigma.

Instruktur:  Vincent Gaspersz, IQF Certified Six Sigma Master Black Belt (CSSMBB), ASQ Certified Six Sigma Black Belt (CSSBB), Certified Manager of Quality/Organizational Excellence (CMQ/OE), Certified Quality Engineer (CQE), Certified Quality Auditor (CQA), Certified Quality Improvement Associate (CQIA), IASSC Certified Lean Six Sigma Black Belt (ICBB), APICS Certified Supply Chain Professional Fellow (CSCP-F), Certified in Production and Inventory Management  Fellow (CPIM- F), Exemplar Global Certified Management Systems Lead Specialist (CMSLS).

Durasi:  40 jam.

Metode:  Presentasi, Diskusi Kelompok, Diskusi Kasus, dan Melibatkan Diri dalam Satu Proyek Lean Six Sigma.

Medium Instruksi:  Bahasa Indonesia

Daftar Isi Pelatihan Lean Six Sigma Green Belt

0.1 Fase Definisi

0.2 Sejarah Lean & Six Sigma

0.2.1 Pengenalan ISO 18404:2015 Tentang Metode Kuantitatif dalam Peningkatan Proses—Six Sigma—Kompetensi untuk personel kunci dan organisasi mereka dalam kaitannya dengan Implementasi Six Sigma dan Lean

0.2.2 Kompetensi Utama dalam Manajemen Lean

0.2.3 Kompetensi Utama dalam Six Sigma

0.2.4 Hierarki Metodologi Peningkatan Berkelanjutan (1. 5S, 2. Kaizen, 3. Lean, 4. Six Sigma, dan 5. Design for Six Sigma)

0.2.5 Delapan Pemborosan dalam Lean Six Sigma (Overproduksi, Overprocessing, Menunggu, Gerakan, Transportasi, Inventaris, Cacat, dan Potensi Terbuang)

0.3 Identifikasi Proyek LSS

0.1.1. Pemilihan proyek LSS

0.1.2. Elemen proses

0.1.3. Benchmarking

0.1.4. Input dan output proses

0.1.5. Pemilik dan pemangku kepentingan

0.3. Suara Pelanggan (VoC)

0.3.1 Identifikasi pelanggan

0.3.2 Data pelanggan

0.3.3 Kebutuhan pelanggan

0.4 Dasar-dasar Manajemen Proyek LSS

0.4.1 Studi kasus bisnis dan Piagam Proyek (Project Charter)

0.4.2 Ruang lingkup proyek

0.4.3 Metrik proyek

0.4.4 Alat perencanaan proyek

0.4.5 Dokumentasi proyek

0.4.6 Analisis risiko proyek

0.4.7 Penutupan proyek

0.5 Alat Manajemen dan Perencanaan

0.5.1 Diagram afinitas

0.5.2 Digram Antar-hubungan (Interrelationship digraphs)

0.5.3 Diagram pohon

0.5.4 Matriks prioritas

0.5.5 Diagram matriks

0.5.6 Diagram jaringan kegiatan (AND = Activity Network Diagram)

0.5.7 Grafik program keputusan proses (PDPC = Process Decision Program Chart)

0.6 Hasil Bisnis untuk Proyek

0.6.1 Kinerja proses (Menghitung metrik kinerja proses seperti defect per unit (DPU), rolled throughput yield (RTY),

0.6.2 Karakteristik Kritis untuk Kualitas (CTQ)

0.6.3 Karakteristik Kritis untuk Biaya (CTC)

0.6.4 Karakteristik Kritis untuk Pengiriman (CTD)

0.6.5 Fokus pada prinsip Pareto (80:20)

0.6.6 Biaya kualitas (CoQ) dan biaya kualitas rendah (CoPQ),

0.6.7 Defect per million opportunities (DPMO),

0.6.8 Tingkat Sigma (Sigma Level)

0.6.9 Indeks kemampuan proses

0.6.10 Produktivitas (Output/Input)

0.6.11Ukuran keuangan (Rasio Manfaat Biaya, Pengembalian Investasi)

0.7 Dinamika dan Kinerja Tim

0.7.1 Tahap dan dinamika tim (Forming, Storming, Norming, Performing, Adjourning, dan Recognition).

0.7.2 Peran dan tanggung jawab tim Sponsor, Champion, Master Black Belt, Black Belt, Green Belt, Pemilik Proses, Pelatih, dan Anggota Tim.

0.7.3 Alat tim (Brainstorming, Teknik Kelompok Nominal, dan Multivoting)

0.7.4 Komunikasi Tim

1.1 Fase Pengukuran

1.2 Definisi Proses

1.2.1 Diagram Sebab & Akibat / Fishbone

1.2.2 Pemetaan Proses, SIPOC, Peta Aliran Nilai

1.2.3 Diagram X-Y

1.2.4 Analisis Modus Kegagalan & Efeknya (FMEA)

1.3 Analisis dan Dokumentasi Proses

1.3.1 Mengembangkan peta proses

1.3.2 Meninjau prosedur tertulis, instruksi kerja, dan diagram alir

1.3.3 Mengidentifikasi kesenjangan atau area proses yang tidak selaras

1.4 Probabilitas dan Statistika

1.4.1 Konsep probabilitas dasar

1.4.2 Teorema batas pusat

1.4.3 Interval kepercayaan

1.5 Distribusi Statistika

1.5.1 Mendeskripsikan berbagai distribusi yang berlaku untuk kontrol proses statistik dan probabilitas

1.5.2 Distribusi normal

1.5.3 Distribusi binomialBooklet Pelatihan

1.5.4 Distribusi Poisson

1.5.5 Distribusi chi square

1.5.6 Distribusi t-Student

1.5.7 Distribusi F

1.6 Pengumpulan dan Ringkasan Data

1.6.1 Jenis data (kontinu/variabel vs. diskrit/atribut) dan skala pengukuran (nominal, ordinal, interval, dan rasio)

1.6.2 Sampling (acak, berstrata, multistage) dan metode pengumpulan data (lembar periksa dan kode data)

1.6.3 Statistik deskriptif (ukuran dispersi dan tendensi sentral, distribusi frekuensi dan distribusi frekuensi kumulatif)

1.6.4 Metode grafis (diagram pencar, plot probabilitas normal, histogram, stem-and-leaf plots, box-and-whisker plots)

1.7 Analisis Sistem Pengukuran (MSA): Studi pengulangan dan reproduktivitas pengukuran (GR&R), korelasi pengukuran, bias, linearitas, persentase persetujuan, dan presisi/toleransi (P/T)

1.7.1 Kemampuan dan Kinerja Proses

1.7.2 Kinerja proses vs. spesifikasi proses

1.7.3 Studi kemampuan proses: Mengidentifikasi karakteristik, spesifikasi, dan toleransi, serta memverifikasi stabilitas dan normalitas

1.7.4 Indeks kemampuan (Cp, Cpk) dan kinerja proses (Pp, Ppk)

1.7.5 Kemampuan jangka pendek vs. jangka panjang dan pergeseran sigma: Mengidentifikasi dan menghitung pergeseran sigma yang terjadi ketika data jangka panjang dan jangka pendek dibandingkan

2.1 Fase Analisis

2.2 Mengukur dan Memodelkan Hubungan Antara Variabel

2.2.1 Koefisien korelasi dan interval kepercayaannya

2.2.2 Regresi linear: Menghitung dan menginterpretasikan analisis regresi, menerapkan dan menginterpretasikan uji hipotesis  untuk statistik regresi. Gunakan model regresi untuk estimasi dan prediksi, analisis ketidakpastian dalam estimasi, dan lakukan analisis residu untuk memvalidasi model

2.3 Uji Hipotesis untuk Data Normal dan Non Normal

2.3.1 Terminologi: Mendefinisikan dan menginterpretasikan tingkat signifikansi, kekuatan, kesalahan tipe I, dan tipe II dari tes statistik

2.3.2 Signifikansi statistik vs. praktis: Mendefinisikan, membandingkan, dan menginterpretasikan signifikansi statistik dan praktis

2.3.3 Ukuran sampel: Menghitung ukuran sampel untuk uji hipotesis umum: kesetaraan rata-rata dan kesetaraan proporsi

2.3.4 Estimasi titik dan interval

2.3.5 Uji untuk rata-rata, varians, dan proporsi

2.3.6 Analisis varians (ANOVA)

2.3.7 Uji kecocokan (chi square)

2.3.8 Tabel kontingensi: Memilih, mengembangkan, dan menggunakan tabel kontingensi untuk menentukan signifikansi statistik

2.3.9 Uji nonparametrik (Uji hipotesis untuk data non normal): Memahami pentingnya uji Kruskal-Wallis, Mann-Whitney, Mood’s Median, Friedman, Sign, dan Wilcoxon dan kapan harus digunakan

2.4 Analisis Modus Kegagalan dan Efeknya (FMEA): Mendeskripsikan tujuan dan elemen FMEA, termasuk nomor prioritas risiko (RPN), dan mengevaluasi hasil FMEA untuk proses, produk, dan layanan. Membedakan antara FMEA desain (DFMEA) dan FMEA proses (PFMEA), dan menginterpretasikan hasilnya

2.5 Metode Analisis Tambahan

2.5.1 Analisis kesenjangan (Gap Analysis): Menganalisis skenario untuk mengidentifikasi celah kinerja, dan membandingkan kondisi saat ini dan masa depan menggunakan metrik yang telah ditentukan

2.5.2 Analisis akar penyebab: Mendefinisikan dan menjelaskan tujuan analisis akar penyebab, mengenali masalah yang terlibat dalam mengidentifikasi akar penyebab, dan menggunakan berbagai alat (misalnya 5 whys, diagram Pareto, analisis pohon kesalahan, diagram sebab dan akibat) untuk menyelesaikan masalah kronis

2.5.3 Analisis pemborosan: Mengidentifikasi dan menginterpretasikan delapan pemborosan klasik (overproduksi, inventori, cacat, over- processing, menunggu, gerakan, transportasi, dan potensi terbuang) serta pemanfaatan sumber daya yang tidak maksimal

3.1 Fase Perbaikan

3.2 Regresi Linear Sederhana

3.2.1 Korelasi

3.2.2 Persamaan Regresi

3.2.3 Analisis Residu

3.3 Analisis Regresi Multipel

3.3.1 Regresi Non-Linear

3.3.2 Regresi Linear Multipel

3.3.3 Interval Kepercayaan & Prediksi

3.3.4 Analisis Residu

3.3.5 Transformasi Data Menggunakan Transformasi Box Cox

3.4 Desain Eksperimen (DOE)

3.4.1 Terminologi: Mendefinisikan istilah-istilah dasar DOE, misalnya variabel independen dan dependen, faktor dan level, respons, perlakuan, kesalahan, bertingkat

3.4.2 Prinsip-prinsip desain: Mendefinisikan dan menerapkan prinsip-prinsip DOE, misalnya daya, ukuran sampel, keseimbangan, pengulangan, replikasi, urutan, efisiensi, randomisasi, pemblokiran, interaksi, pengacauan, resolusi

3.4.3 Perencanaan eksperimen: Merencanakan dan mengevaluasiDOE dengan menentukan tujuan, memilih faktor, respons, dan metode pengukuran yang tepat, serta memilih desain yang tepat

3.4.4 Eksperimen satu faktor: Merancang dan melaksanakan desain sepenuhnya teracak, blok teracak, dan desain persegi Latin, serta mengevaluasi hasilnya

3.4.5 Eksperimen faktorial fraksional dua level: Merancang, menganalisis, dan menginterpretasikan jenis eksperimen ini, serta menjelaskan bagaimana pengacauan dapat mempengaruhi penggunaannya

3.4.6 Eksperimen faktorial penuh: Merancang, melaksanakan, dan menganalisis jenis eksperimen ini

3.5 Metode Lean

3.5.1 Penghapusan pemborosan: Memilih dan menerapkan alat dan teknik untuk mengeliminasi atau mencegah pemborosan, misalnya sistem tarik, kanban, 5S, kerja standar, poka-yoke

3.5.2 Pengurangan waktu siklus: Menggunakan berbagai alat dan teknik untuk mengurangi waktu siklus, misalnya aliran kontinu, pertukaran cetakan satu menit (SMED), heijunka (penyeimbangan produksi)

3.5.3 Kaizen: Mendefinisikan dan membedakan antara kaizen dan kaizen blitz dan menjelaskan kapan menggunakan masing-masing metode

3.5.4 Alat dan teknik perbaikan lainnya: Mengidentifikasi dan menjelaskan bagaimana metodologi perbaikan proses lainnya digunakan, misalnya teori kendala (TOC), efektivitas peralatan keseluruhan (OEE)

3.6 Implementasi: Mengembangkan rencana untuk menerapkan perbaikan yang diusulkan, termasuk melakukan uji coba atau simulasi percontohan, dan mengevaluasi hasil untuk memilih solusi yang optimal

4.1 Fase Kontrol

4.2 Kontrol Proses Statistikal (SPC)

4.2.1 Tujuan: Menjelaskan tujuan SPC, termasuk memantau dan mengendalikan kinerja proses, melacak tren, urutan, dan mengurangi variasi dalam proses

4.2.2 Pemilihan variabel: Mengidentifikasi dan memilih karakteristik proses kritis untuk pemantauan diagram kontrol

4.2.3 Pengelompokan rasional: Mendefinisikan dan menerapkan prinsip pengelompokan rasional

4.2.4 Pemilihan diagram kontrol: Memilih dan menggunakan diagram kontrol dalam berbagai situasi: X-R, X-s, individu dan rentang bergerak (ImR), p, np, c, u, CuSum, EWMA, SPC jangka pendek, dan rata-rata bergerak

4.2.5 Analisis diagram kontrol: Menginterpretasikan diagram kontrol dan membedakan antara penyebab umum dan khusus menggunakan aturan untuk menentukan kontrol statistik

4.3 Kontrol Lainnya

4.3.1 Pemeliharaan produktif total (TPM): Mendefinisikan elemen TPM dan menjelaskan bagaimana TPM dapat digunakan untuk mengontrol proses yang diperbaiki secara konsisten

4.3.2 Kontrol visual: Mendefinisikan elemen kontrol visual (misalnya gambar prosedur yang benar, komponen berkode warna, lampu indikator), dan menjelaskan bagaimana mereka dapat membantu mengontrol proses yang diperbaiki

4.4 Memelihara Kontrol

4.4.1 Analisis ulang sistem pengukuran: Meninjau dan mengevaluasi kemampuan sistem pengukuran seiring peningkatan kemampuan proses, dan memastikan bahwa kemampuan pengukuran cukup untuk penggunaannya

4.4.2 Rencana kontrol: Mengembangkan rencana kontrol untuk mempertahankan kinerja proses yang telah ditingkatkan,  memungkinkan peningkatan berkelanjutan, dan mentransfer tanggung jawab dari tim proyek ke pemilik proses

4.5 Memelihara Peningkatan

4.5.1 Pelajaran yang dipetik: Mendokumentasikan pelajaran yang dipetik dari semua fase proyek dan mengidentifikasi bagaimana peningkatan dapat direplikasi dan diterapkan pada proses lain dalam organisasi

4.5.2 Dokumentasi: Mengembangkan atau memodifikasi dokumen termasuk prosedur operasi standar (SOP), instruksi kerja, dan rencana kontrol untuk memastikan bahwa peningkatan dipertahankan dari waktu ke waktu

4.5.3 Pelatihan untuk pemilik proses dan staf: Mengembangkan dan menerapkan rencana pelatihan untuk memastikan eksekusi konsisten dari metode proses yang direvisi dan standar untuk mempertahankan peningkatan proses

4.5.4 Evaluasi berkelanjutan: Mengidentifikasi dan menerapkan alat (misalnya, diagram kontrol, rencana kontrol) untuk evaluasi berkelanjutan dari proses yang telah diperbaiki, termasuk memantau indikator terdepan, indikator tertinggal, dan peluang tambahan untuk peningkatan.

Buku Referensi:

  1. Roderick A. Munro, Govindarajan Ramu, dan Daniel J. Zrymiak. The Certified Six Sigma Green Belt Handbook, Edisi Kedua, 2015.
  1. Rama Shankar., Process Improvement Using Six Sigma: A DMAIC Guide, 2009.
  1. Vincent Gaspersz., Lean Six Sigma Green Belt. Akademi VCA Indonesia, 2023.
  1. Vincent Gaspersz., Statistical Process Control. Akademi VCA Indonesia, 2023.

Biaya Investasi

Publik dan Offline di Hotel : Rp 12.500.000 
Publik dan Online Melalui Zoom : Rp 6.250.000 
Inhouse Training : Rp 100.000.000